BARRU - Festival budaya 'Gau Maraja Meompalo Karellae' tahun 2024 resmi dibuka oleh Bupati Barru Dr. (H.C) Ir. H. Suardi Saleh, M.Si didampingi Plt. Ketua TP PKK Kabupaten Barru drg. Hj. Ulfah Nurul Huda Suardi, MARS, dialun-Alun kota Barru, pada Jumat malam (26/7/2024) malam.
Pembukaan festival budaya tersebut ditandai dengan pemukulan lesung oleh Bupati Barru didampingi Dokter Ulfah, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemdikbudristek, Kepala BPK Wilayah XIX Sulsel dan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Barru.
Mengawali sambutannya, Suardi Saleh menyatakan kekagumannya dan sangat menikmati penampilan tari kolosal Gau Maraja Meompalo Karellae.
"Luar biasa, saya ucapkan terima kasih kepada anak-anakku para pemeran tari ini juga kepada pelatih, saya kira latihannya cukup panjang dan melelahkan namun terbayarkan dengan kesuksesan malam ini", ujar Suardi Saleh.
Menurutnya, dengan terpilihnya Barru menjadi tempat pelaksanaan festival Gau Maraja tentu menjadi pengobar semangat bagi masyarakat terutama pelaku budaya untuk terus menerus melakukan aksi sehingga aktifitas kebudayaan di Barru terus menggeliat dan massif mulai dari kabupaten sampai di pelosok desa dan kelurahan.
Baca juga:
Ayam Ini Jawara Bernilai Ratusan Juta
|
"Persoalan multi dimensi yang ada tentunya tidak cukup hanya dihadapi dengan konsep modernitas harus dibarengi dengan karakter kuat yang terkandung dalam budaya dan kearifan lokal", ungkap Suardi Saleh.
Menjadikan budaya lokal lanjut Bupati menjadi identitas, memeliharanya dan bangga memilikinya menjadi salah satu cara untuk merawat dan mempertahankan kebudayaan dalam lingkungan masyarakat.
"Kita semua yang hadir adalah pemilik kebudayaan yang telah dirawat sejak leluhur kita sehingga dapat menjadi tradisi yang berkesinambungan dalam lingkungan bersama dengan bergotong royong membangun komitmen antara Pemerintah, Masyarakat dan Pelaku Budaya dalam memajukan kebudayaan menjadi energi untuk menahan desakan era globalisasi yang dapat menimbulkan perubahan termasuk tatanan Kehidupan", terangnya.
Suardi Saleh berharap Gau Maraja Meompalo dapat menjadi jendela bagi dunia untuk mengintip kekayaan khasanah budaya dan potensi wisata yang ada di Barru.
"Dengan kehadiran kita pada kegiatan ini membuktikan Pemda Barru, masyarakat, pelaku seni budaya telah berkomitmen, saling menyatukan energi bergotong royong untuk menyukseskan perhelatan akbar ini, sebagai satu ruang besar dan luas yang dapat kita gunakan bersama dalam menyatukan hati dan pikiran lalu mendorong satu tekad bahwa kebudayaan adalah hulu dan hilir pembanguan suatu daerah", ujar Suardi Saleh
Bupati Barru mewakili masyarakat kabupaten Barru mengucapkan terima kasih kepada pelaku budaya yang telah mewakafkan diri, pikiran dan rasa untuk berkarya dengan ikhlas demi kemajuan kebudayaan daerah.
"Terima kasih telah merawat tradisi adat istiadat kita dan seluruh objek kemajuan kebudayaan dengan membingkai kuat dan berbagai capaian capaian hasil kerja yang membanggakan", ucapnya.
Dikatakan, karena pelaku budayalah sehingga Barru mendapatkan Rekor MURI Dunia di tahun 2018 membawa 4 (empat) ekspresi budaya domain adat istiadat dan tradisi menjadi warisan budaya harta tak benda Indonesia yaitu Maddoja Bine dari Desa Binuang, Sere Api dari Desa Gattareng, Marakka Bola dari Desa Tellumpanua, dan Mattojang dari Desa Paccekke.
"Dan InsyaAllah mudah-mudahan dalam waktu dekat akan ditetapkan satu lagi warisan budaya harta tak benda Indonesia dari kabupaten Barru yaitu pesta panen adat Painge dari desa Siawung, Dusun Birue. Selain itu, para pelaku dan pelestari tradisi telah menerima Anugerah kebudayaan Indonesia 2023 yaitu ibu Itangang kategori Pelestari", tandasnya.
Pemerintah RI melalui Kemdikbudristek juga telah menetapkan 4 Desa di Kabupaten Barru sebagai Desa Kemajuan Kebudayaan yakni Desa Paccekke, Desa Binuang, Desa Pujananting dan Desa Pancana.
Diakhir sambutannya, Suardi Saleh kembali menyampaikan, atas nama Pemerintah menghaturkan rasa bangga dan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terkhusus ibu Direktur Pemanfaatan dan Pengembangan Kebudayaan Kemdikbudristek dan Kepala BPK XIX Sulsel atas segala perhatian untuk Kabupaten Barru dan membacakan pesan leluhur " Paddioloi Nia' Madeceng Ritemmadduppana Sininna Gau'e " yang bermakna Dahulukan Niat Baik Di awal setiap Tindakan".
Hadir dalam pembukaan festival budaya ini, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemdikbudristek, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wikayak XIX Sulsel, Para Kepala Balai Pelestraian Kebudayaan masing masing diwilayahnya (Riau, Papua, Jogjakarta, Papupa Barat, Jawa Timur, Palu, Sulawesi Utara, Gorongtalo, Jawa Barat, Maluku, Serang Banteng, Maluku Utara, Sumatera Selatan, Bengkulu), Unsur Forkopimda, Para Asisten dan Staf Ahli, Ketua Panita ( Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan), Pimpinan OPD, Camat, Penggiat dan Pemerhati Kebudayaan, Sanggar Seni, Siswa Siswi serta undangan lainnya.